Kajian Seni
Rupa
Simiotika Kehidupan sehari hari
Tidak bisanya menerima omongan orang tua yang
terkadang baik untuk kehidupan kita di karnakan kita sudah mempunyai jalanya
sendiri.
Mematuhi rambu seperti lampu merah memanglah harus
tetapi terkadang jiwa tertekan kerjaan yang mengharuskan mengantarkan Sesuatu
dengan cepat dan cara cepat pun di cari.
Awal mengambar menjadi hobi namun tertekan oleh tugas
gambarpun sekarang menjadi asing dan tangan tak lagi bersaing.
Terkadang berbicara lantang saya di dengar dan di
cerna dengan baik oleh penerima namun terlalu banyak yang terbawa suasana dan
mengira semuanya semua hanya omongan saja dan tidak ada aksi.
Fikiran ingin mengambil kesempatan yang tak datang
kedua kalinya namun hati berkata apakah diri ini kuat menjalaninya.
Jiwa dan raga ini menyatu oleh kekerasan namun
terkadang di bidang pekerjaan diri ini kalah dengan keadaan.
Seisi ruamah tau bagaimana kita namun mereka tidak tau
bagaiananya dan cara kita menjalani hidup di luar yang penuh tanda Tanya dan
keras ini.
Sering hati berkata ikut saja dahulu dengan orang
orang yang kau anggap kurang ajar namun hati terkadang benar banyak pelajaran
yang bisa di petik dan juga mengajarkan apa itu arti kehidupan.
Bersyukur memang sangatlah susah terkadang hari hari
begitu berat memikirkan masa depan yang entah tak tahu seperti apa namun diri
ini berkata jalani dan berserah saja.
Diri ini sudah terbiasa di manja dan sudah hampir
terbuai oleh dunia yang hanya sementara namun ada penolong yang bukan hanya
sesaat ada orang tua yang mengembalikan jalan yang tadi patah dan saat ini tak lagi
patah.
Kau memang keras namun belom berarti sama sekali keras
mu bila di bandingkan dengan kedua orang tua mu mereka lebih tau arti kehidupan
dan lebih tau kamu harus kemana.
Sekali lagi saya kecewa karna sudah menumpahkan segala
keringat kepada orang yang salah namun berkali kali saya sudah di ajarkan untuk
selalu berusaha dan kesempatan datang bukan hanya sekali jika kau gigih dalam
menjalaninya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar